Polres: Jembatan Antara Kepolisian dan Komunitas Lokal

Jembatan Antara Kepolisian dan Komunitas Lokal adalah metafora paling tepat untuk menggambarkan peran Kepolisian Resor (Polres). Sebagai entitas kepolisian di tingkat kabupaten/kota, Polres berada di garis terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sehari-hari. Berbeda dengan Mabes Polri yang bersifat nasional atau Polda yang regional, jembatan antara kepolisian dengan warga sesungguhnya dibangun dan diperkuat di level Polres, menjadikannya kunci dalam menjaga stabilitas dan menciptakan rasa aman di tengah-tengah masyarakat.

Salah satu fungsi utama jembatan antara kepolisian dan komunitas lokal ini adalah pelayanan dan pengaduan. Polres adalah tempat pertama masyarakat melapor ketika menjadi korban atau saksi tindak kriminal. Unit Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Polres menjadi gerbang utama untuk menerima laporan, memberikan surat keterangan, hingga melakukan tindakan kepolisian awal. Contohnya, pada 3 Juli 2025, seorang warga di Kabupaten Damai Melapor datang ke SPKT Polres untuk membuat laporan kehilangan dokumen penting, dan langsung dilayani dengan cepat oleh petugas piket. Selain itu, Polres juga aktif dalam kegiatan preventif. Melalui Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) yang ditempatkan di setiap desa atau kelurahan, Polres melakukan sosialisasi, mediasi konflik warga, dan pembinaan keamanan swakarsa.

Peran Polres sebagai jembatan antara kepolisian juga terlihat dalam penegakan hukum terhadap kejahatan yang terjadi di wilayahnya. Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) dan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) di tingkat Polres secara aktif melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus-kasus kriminal, mulai dari pencurian hingga peredaran narkoba. Pada 17 April 2025, Satresnarkoba Polres berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu dengan mengamankan dua tersangka di sebuah rumah kontrakan di pinggir kota. Keberhasilan ini tidak hanya menindak pelaku, tetapi juga memberikan efek jera dan meningkatkan rasa aman di kalangan masyarakat. Polres juga sering menjadi koordinator dalam pengamanan kegiatan masyarakat skala besar, seperti konser musik, festival budaya, atau perayaan hari besar keagamaan, memastikan acara berjalan lancar dan aman. Dengan kedekatan dan responsivitasnya, Polres tidak hanya menjadi penegak hukum, tetapi juga mitra masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif.