Unit Intelijen Keamanan (Intelkam) Kepolisian Republik Indonesia melakukan lebih dari sekadar menerima dan menyusun laporan; mereka adalah garda terdepan yang aktif berupaya Intelkam mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) sejak dini. Melalui rutinitas pengumpulan dan analisis informasi yang cermat, mereka bertindak sebagai sistem peringatan dini bagi negara, mengidentifikasi potensi ancaman sebelum berkembang menjadi masalah besar. Keberhasilan Intelkam mencegah gangguan seringkali tidak terekspos, namun dampaknya sangat signifikan dalam menjaga stabilitas. Laporan dari Divisi Intelijen dan Keamanan Polri pada bulan April 2025 menyebutkan bahwa deteksi dini Intelkam telah berhasil menggagalkan 80% potensi konflik sosial yang teridentifikasi dalam setahun terakhir.
Proses Intelkam mencegah gangguan dimulai dengan pengumpulan data yang masif dari berbagai sumber. Ini mencakup pemantauan media sosial, laporan dari jaringan informan di lapangan, analisis berita, serta koordinasi dengan lembaga intelijen lainnya. Setiap informasi, sekecil apa pun, diolah dan dianalisis untuk menemukan pola, mengidentifikasi aktor kunci, dan memperkirakan skenario potensi gangguan. Misalnya, dalam menghadapi potensi kerusuhan menjelang pemilihan kepala daerah di sebuah kota pada 17 Februari 2025, Unit Intelkam telah memantau aktivitas daring dan pertemuan-pertemuan rahasia kelompok tertentu, sehingga informasi akurat dapat diberikan kepada pimpinan untuk tindakan preventif.
Setelah potensi gangguan teridentifikasi, Intelkam mencegah gangguan dengan menyusun rekomendasi tindakan preventif. Ini bisa berupa dialog dengan tokoh masyarakat, pendekatan persuasif kepada kelompok-kelompok yang berpotensi memicu masalah, atau bahkan operasi intelijen tertutup. Tujuan utamanya adalah menetralisir ancaman tanpa harus menunggu terjadinya tindak pidana. Pada sebuah simposium keamanan nasional yang diselenggarakan di Pusat Studi Intelijen Polri pada 22 Juni 2025, seorang pakar keamanan dalam negeri menekankan bahwa langkah pencegahan dini lebih efektif dan efisien daripada penindakan setelah peristiwa terjadi.
Intelkam mencegah gangguan bukan hanya tentang data dan analisis, tetapi juga tentang intuisi dan pengalaman lapangan. Para anggota Intelkam adalah profesional yang terlatih untuk membaca situasi, memahami dinamika sosial, dan mengambil keputusan cepat dalam kondisi bertekanan. Dengan dedikasi mereka dalam bekerja senyap namun efektif, Intelkam menjadi pilar penting yang memastikan ketenteraman masyarakat dan stabilitas nasional tetap terjaga dari berbagai potensi gangguan.
