Aksi Warga Cebongan: Tangkap 2 Remaja Tenteng Celurit

Kejadian di Cebongan, Sleman, Yogyakarta, baru-baru ini menunjukkan kewaspadaan dan keberanian warga dalam menjaga keamanan lingkungan. Dua orang remaja tertangkap oleh warga setempat karena kedapatan mententeng celurit di jalanan. Aksi sigap warga Cebongan ini patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi komunitas lain dalam mencegah potensi tindak kejahatan.

Insiden penangkapan ini terjadi pada Minggu dini hari, 9 Februari 2025, di Jalan Letkol Subadri, Dusun Sumberadi, Mlati, Sleman. Warga curiga dengan gerak-gerik dua remaja yang berboncengan sepeda motor dan berhenti di depan salah satu rumah. Kecurigaan semakin kuat ketika salah satu remaja terlihat membawa senjata tajam jenis celurit sepanjang 62 sentimeter.

Tanpa menunggu lama, sejumlah warga berinisiatif untuk mengamankan kedua remaja tersebut. Beruntung, tindakan cepat warga berhasil mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Setelah diamankan, warga segera menghubungi pihak kepolisian dari Polsek Mlati untuk penanganan lebih lanjut.

Kedua remaja yang diketahui berinisial AA (17) warga Tirtoadi, Mlati, Sleman, dan RYA (17) warga Margoluwih, Seyegan, Sleman, beserta barang bukti berupa celurit dan sepeda motor Honda Vario yang mereka gunakan, kini telah diamankan di Mapolsek Mlati. Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait motif kedua remaja tersebut membawa senjata tajam di malam hari. Dugaan sementara mengarah pada potensi aksi kejahatan jalanan atau tawuran.

Aksi warga Cebongan ini menjadi bukti nyata bahwa partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Kewaspadaan terhadap gerak-gerik mencurigakan dan keberanian untuk bertindak secara cepat dan tepat dapat meminimalisir potensi terjadinya tindak kriminalitas. Pihak kepolisian juga mengapresiasi tindakan warga yang responsif dan membantu mengamankan pelaku sebelum petugas tiba di lokasi.

Tindakan warga Cebongan ini juga menjadi pengingat bagi orang tua dan pihak sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas remaja. Pembawaan senjata tajam oleh anak muda seringkali berujung pada tindakan kriminalitas atau tawuran yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Pendidikan karakter dan penanaman nilai-nilai positif sejak dini menjadi kunci pencegahan